Transportasi di
Indonesia saat ini,telah mengalami kemajuan yang sangat cepat. Dari segi
kendaraan hingga jalan telah memiliki standar keselamatan, akan tetapi karena
kurangnya manajemen lalu lintas membuat jalan utama di perkotaan terlihat tidak
teratur seperti saat ini. Akibat dari itu banyak di kota besar terjadi
kemacetan, penempatan APILL yang tidak sesuai pada tempatnya, parkir liar, dan
lain-lain hal ini lah yang membuat tidak nyamannya pengguna jalan. Di satu sisi
juga bertambahnya populasi penduduk kota yang meningkat pesat akan memerlukan
beberapa pertimbangan agar lebih berhati-hati terhadap pola penggunaan lahan di
masa mendatang dan membangun sistem transportasi yang terpadu.
Dengan adanya
pertumbuhan ekonomi, pemilik kendaraan pribadi mobil dan sepeda motor juga
bertambah pesat pada beberapa tahun terakhir ini, dengan tingkat pertumbuhan
lebih dari 10% pertahun. Hal ini juga menyebabkan makin tingginya kemacetan di
jalan raya, menambah polusi udara, meningkatkan kecelakaan lalulintas,
menurunnya sistem angkutan umum dan menurunnya pejalan kaki dan penggunaan
kendaraan tak bermotor. Pertumbuhan jumlah lahan parkir dan sepeda motor juga
berpengaruh pada kondisi lingkungan yang memburuk di beberapa tempat seperti di
sekitar kota dan termasuk dipusat kota. Faktor-faktor penyebab inilah yang
mempunyai kecenderungan peningkatan jumlah kendaraan bermotor dan dapat
menghambat konsep transportasi yang sustainable (berkelanjutan). Oleh sebab itu
perlu adanya perencanaan transportasi
yang sistematis, seperti di Jalan Jenderal Sudirman di kota Palembang dimana
jalan tersebut telah melampaui batas kapasitas jalan
Berdasarkan data
survey yang ada di kota Palembang selama 12 jam angkutan
umum yang melewati ruas jalan tersebut berjumlah 3926 bus dan 665 angkot. Oleh
sebab itu sebagai poros utama, jalan tersebut perlu dilakukan manajemen
rekayasa lalu lintas agar berkurangnya permasalahan transportasi di jalan
tersebut.
jalan utama di kota Palembang
yang setiap harinya selalu dilalui masyarakat untuk beraktivitas dan
pada jam tertentu pula sering terjadinya tundaan, atau antrian yg cukup
panjang di beberapa titik simpang dan kadang-kadang juga sering
menimbulkan kemacetan yang berakibat banyaknya pengendara yang saling
menyalip sehingga terjadinya kecelakaan.
Gambaran Umum Kota Palembang
- Letak Geografis dan Penduduk
Kota Palembang
merupakan salah satu dari 33 Ibu Kota Provinsi di Indonesia. Secara geografis
kota ini di lintasi Sungai Musi, sekitar 80 km dari laut yang terletak di
sebelah timurnya. Diperkirakan jumlah penduduk kota Palembang diperkirakan 1,5
juta jiwa. Beberapa tahun terakhir ini pertumbuhan penduduk rata-rata hampir 2%
pertahun, jika angka ini terus berlangsung, penduduk kota Palembang pada tahun
2015 akan menjadi 1,65 juta jiwa pada tahun 2030 berjumlah sekitar 2,20 juta
jiwa. Dengan luas seluruh wilayah Kota Palembang adalah 400,61 km² namun
sebagian besar area di wilayah ini masih berupa lahan tidak terbangun dan belum
berpenghuni. Pola penggunaan lahan pada umumnya sebagian besar area komersil
yang berlokasi di sepanjang jaringan jalan-jalan utama, dalam hal ini wilayah
pemukiman berada pada antara jaringan jalan utama tersebut. Pola yang sama
dapat pula kita jumpai di pusat kota.
Pengembangan
perkotaan diharapkan ke arah selatan dan timur dimana permukiman sub-perkotaan
sudah terbentuk. Wilayah disebelah utara dan barat sebagian besar adalah lahan
pertanian. Terdapat rencana untuk menjadikan Palembang sebagai bagian dari
kawasan metropolitan, namun kebanyakan lahan-lahan diwilayah ini masih
merupakan kawasan pedesaan.
- Jaringan Jalan
Jaringan jalan di
Kota Palembang merupakan jaringan radial yang didukung oleh beberapa jalan
lingkar kota. Jalan radial utama akses jalan Sudirman dimulai dari Jembatan
Ampera, yang melintasi Sungai Musi dan di sebelah barat daya sampai ke
Alang-Alang Lebar dan terus menuju Provinsi Jambi.
- Transportasi Angkutan Umum
Angkutan umum
kota terdiri dari Angkutan Bus, Angkot (mini van), Ojeg (taksi sepeda motor)
dan taksi. Pada bulan Februari 2010 yang lalu, dimulai operasional Bus BRT
Trans Musi dengan armada bus-bus baruyang melayani dari berbagai sudut di kota palembang.
- Transportasi Angkutan Kendaraan Tak Bermotor
Moda angkutan tak
bermotor, termasuk kendaraan roda tiga (becak), bertempat duduk dua orang, sepeda
dan pejalan kaki, merupakan bagian yang paling penting dari sistem transportasi
perkotaan.
Permasalahan pada setiap kota umumnya, banyak warganya selalu menginginkan kenyamanan
pada saat melakukan aktivitas akan tetapi kurangnya dukungan beberapa
orang di pemerintahan membuat pembangunan di kota tersebut, selalu
berjalan tidak sesuai rencana yang di tulis dalam sebuah proposal, oleh
sebab itu maka dalam pembangunan transportasi yang berkelanjutan seperti
di kota Palembang ini dibutuhkan dukungan yang kuat baik dari segi
moril ataupun finansial yang tinggi, sehingga pembangunan transportasi yang nyaman membuat masyarakatnya akan lebih tertarik dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi.
emang kota nyo wong kito galo \m/
BalasHapus